Tak terasa, kita sudah remaja. Waktu berjalan begitu cepat. Yang dulu masih suka diantar ke sekolah sama ibu bapaknya saat masih TK atau SD, justru sekarang malah malu bila masih diantar, inginnya berangkat sendiri, mandiri. Itulah kadang ego remaja yang umumya dialami.
SMP okelah lumayan, tapi masih ada juga lho yang minta diantarin, ya mungkin ada udzur atau kebutuhan jangan berpikiran negatif dulu, mungkin juga belum punya SIM jadi gak bisa naik motor atau jarak rumah jauh atau udzur yang lain. Yang jelas tidak masalah.
Nah, kemudian ini yang paling wow, masuk SMA deh, mulai berkembang pemikiran kita, mulai melihat pemandangan dunia yang dibuka selebar-lebarnya.
Apalagi mahasiswa, tentu lebih berkembang dan muncul ego kuat untuk sesuatu yang diinginkan. Mulai fase di mana semangat dalam berbagai hal, ya baik dalam hal negatif maupun positif.
Fenomena yang demikian ini, tentunya kita harus bijak dalam melewatinya. Bisa dikatakan SMA dan Mahasiswa adalah fase di mana mencari jati diri dan jalan hidup yang sebenarnya.
Tentu kita tidak mungkin menyia-nyiakan fase ini. Coba saja buktikan, mana ada orang yang ingin gagal atau binasa??? Pasti gak ada kan. Bahkan para ahli maksiat pun inginnya berhasil dan bahagia, namun sayang sekali mereka terjerumus ke jalan syaithan, jalan kesesatan dan jalan yang jauh dari rahmat Allah.
Wahai saudaraku, apa aja sih yang kita lakukan di SMA atau Kuliah kita??? Belajar?? Event?? Organisasi?? Penelitian?? Atau yang lain?? Yang kita cari pasti kebahagiaan dan kesuksesan.
Itu jelas semua orang setuju. Masalahnya kesuksesan yang bagaimana???. Kita sebagai orang yang beragama Islam, percaya dan yakin 2 sumber kebenaran mutlak yaitu Al-Qur’an dan As-Sunah (Ajaran Rasulullah).
Nah, gak mungkin kan 2 sumber kebenaran itu dusta? Menyesatkan? Atau isinya gak bener? Kagak mungkin wahai saudaraku.
Kenapa kita gak mencoba mencari tuh banyak ilmu dari 2 hal tersebut biar mencapai kesuksesan.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam pernah bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Telah aku tinggalkan ditengah-tengah kalian dua perkara. Maka Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah)
Tidak diragukan lagi Al-Quran adalah sumber Islam yang utama, sumber kebenaran dari segala kebenaran. Al-Qur’an adalah Kalamullah berisi apa yang Allah firmankan.
Sumber Al-Qur’an ini dari Pencipta kita, masak gak percaya??? Masak malah jarang kita jadikan rujukan atau referensi utama???
Ayo dong pelajari, pahami, dan hayati Al-Qur’an. Sangat baik untuk kita.
Dijamin selamat dan Mantap. Apa yang Allah sebutkan di Al-Qur’an tentu sangat dianjurkan untuk kita mengikuti dan memahaminya serta mengamalkan. Inilah pedoman untuk meniti jalan selamat dan terbaik di dunia.
Allah berfirman,
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
“ ………… Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya dia tidakakan sesat dan tidak pula celaka.” (QS. Thaha: 123)
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma telah berkata “Sesungguhnya Allah telah memberikan jaminan kepada siapa saja yang membaca al-Qur’an kemudian mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, bahwasannya dia itu tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat kelak.” Kemudian beliau membaca ayat di atas (Syarh al-Manzhumah al-Mimiyah karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr,hal. 49)
Pujian kepada ahli Qur’an pun disebutkan oleh Rasulullah dalam hadits nya,
Dari Ustman radhiyallahu‘anhu berkata:
'Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:“Yang Paling baik diantara kalian adalah siapa yang mempelajari al-Quran kemudian mengajarkannya.” (H.R. Imam Al-Bukhari)
Kemudian, kita semua tahu bahwa Rasulullaah adalah utusan Allah di dunia untuk menyempurnakan dan memberantas segala bentuk kejahiliyahan dan kesesatan yang telah terjadi di dunia dan diganti dengan al Haq, cahaya kebenaran Islam.
Maka wajib bagi kita mengikuti apa yang Rasulullah sampaikan dan ajarkan dalam perkara agama yang sempurna ini, karena Allah pun berfirman di dalam banyak ayat-Nya:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” [An-Nisaa’: 115]
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (An Nisaa’:69).
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa’:163-165)
Jelaslah dalil-dalil di atas sudah membuktikan bahwa Rasulullah dan apa yang telah beliau bawa baik berupa ucapan, perintah, larangan harus kita ikuti dengan benar.
Wajib bagi kita mengikuti beliau. Kedudukan Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa salamsebagai utusan Allah menjadikan kita tidak ada kata lain selain ikuti dan taat dengan apa yang beliau perintahkan.
Tidaklah Rasulullah MuhammadShallallaahu alaihi wa salam bersabda melainkan merupakan wahyu dan tuntunan dari Allah. Allah menjamin kesucian dan kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa salam.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Tidaklah dia -Muhammad- berbicara dari hawa nafsunya, akan tetapi itu merupakan wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS. an-Najm: 3-4).
Apa yang disampaikan oleh Nabi merupakan penjelas bagi ayat-ayat al-Qur’an.
Allah ta’ala berfirman
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Kami turunkan kepadamu adz-Dzikra (al-Qur’an) supaya kamu menjelaskannya kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka itu, dan mudah-mudahan mereka berpikir.” (QS. an-Nahl: 44).
Oleh sebab itu terdapat ucapan yang masyhur dari Imam Ahmad bin Hambal (semoga Allah merahmati beliau), beliau berkata, “Barangsiapa menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia berada di tepi jurang kehancuran.”
Imam Asy-Syafi’i (semoga Allah merahmati beliau) juga berkata, “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barangsiapa yang telah jelas baginya Sunnah/hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya gara-gara mengikuti pendapat seseorang.”
Setelah kita ketahui 2 sumber ini, tentu apabila kita realisasikan dan senantiasa terapkan isi dari keduanya maka akan benar-benar sukses dunia akhirat. Ingat selalu sumber kebenaran kita sebagai umat Muhammad yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah (Ajaran Rasulullah).
Mari pumpung masih muda, jangan telat melangkah. Berdo’a selalu kepada Allah agar dimudahkan dalam meniti jalan kebaikan dan kebenaran.
Yang sudah dewasa maupun tua, jangan khawatir, keep spirit! Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri. Bahkan para ulama pun dulu ada yang saat sudah dewasa baru sadar akan pentingnya menjadi hamba Allah yang berilmu dan berIslam dengan kaffah dan shahih.
Semoga Allah mempertemukan kita di surga bersama dengan orang-orang sholeh. Kita minta surga kepada Allah dan kita cinta Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan para sahabat yang lain. Tak lupa kita mohon kepada Allah agar mempertemukan kita dengan mereka di surga. Aamiin…
Wallahua’lamu bisshowab….
Washallallaahu ‘ala nabiyina muhammadin wa ‘ala ali washosbihi wasalam.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin.